Itinerary Perjalanan 0 Rupiah : Pantai Gunung Kidul - Goa Pracimantoro
November 19, 2023Apa yang perlu disiapkan dari perjalanan 0 Rupiah kali ini? Bensin, bekal makanan/minuman, dan baju (kalau perlu). Just that :)
Petunjuk Arah
Setelah sampai di perempatan terbaru sebelum memasuki gerbang retribusi pantai selatan, silakan belok ke kiri (timur) arah Pacitan. Selamat datang, kita memasuki JLS (Jalur Lintas Selatan). Dan jika menurut jalan ini, kita tidak perlu membayar retribusi (karena juga bukan ke pantai yang terkenal yang harus membayar).
Pemberhentian Pertama - Pinggir Jalan
Karena dari rumah belum sarapan, jadi kita sarapan dulu di pinggir jalan. Bawa bekal apa aja? Nasi, es batu dan teh buat bikin es teh, kerupuk, lauk, atau mie goreng, atau terserah mau bawa apa aja, hehehe.
It's okay jika pinggir JLS-nya luas, jadi harus tepat memilih tempat untuk berhenti. Ada banyak lahan kosong, tapi ada juga pembangunan jalan yang belum selesai, jadi, kita harus cermat memilih tempat berhenti supaya tidak merugikan orang lain dan diri sendiri.
Karena di pinggir jalan, piknik sarapan ini seharga Rp 0.
Tetapi, kalau tidak membawa bekal untuk sarapan, bisa berhenti di rest area Desa Nglindur. Eit, tapi itu agak kejauhan dari jalur pemberhentian kita selanjutnya. Silakan dicari di Google Maps : Pantai Ngungap.
Pemberhentian Kedua - Pantai Ngungap
Dari jalan raya, kita memasuki bahu jalan sebelah selatan dan mengikuti jalan yang hanya muat satu mobil (susah untuk simpangan bahkan tidak bisa), sekitar 20 menit. Semakin dalam, semakin sepi, semakin sempit, semakin tidak halus lagi jalannya, tapi pemandangan hamparan ladang di tengah gunung dan kandang-kandang sapi milik penduduk setempat menghiasi perjalanan kita.
Ujung dari jalan ini adalah sebuah pendopo besar di tepi tebing, yang jika dilihat di sisi kanannya, ada jalan setapak taman yang terlihat baru dibangun, serta sebuah gazebo di bagian ujung atasnya.
Sedangkan jalur masuk ke pantainya, ada di sebelum ujung jalan ini. Jalannya setapak kecil dan harus jalan kaki. Agak jauh.
Kalau kita berjalan di jalan taman berwarna hijau, kita bisa melihat pemandangan laut lepas, dan jika beruntung bisa melihat para nelayan di bawah sana sedang menaiki perahunya. Ternyata, ini adalah Spot Pancing Pantai Ngungap atau Spot Ngrendet.
Di ujung jalan setapak hijau, jika kita berdiri di gazebonya, pemandangan menakjubkan tepat berada di sebelah barat. Tapi, harus hati-hati karena tebing ini tidak ada pagar pembatasnya.
Spot mancing ini sepi dan tidak ada orang dan bahkan terlihat agak tidak terawat, sehingga pemberhentian ini seharga Rp 0.
Pemberhentian Ketiga - Pantai Srakung
Sebelah timur Pantai Ngungap terdapat sebuah pantai sebelum Pantai Sadeng. Pantai apakah itu? Pantai Srakung.
Keadaan jalurnya sama dengan saat kita akan menuju pantai sebelumnya. Yang lebih menarik lagi, ujung dari jalan yang hanya bisa dilewati satu mobil ini adalah lahan kosong yang kemungkinan memang sebagai tempat parkir. Dari titik ini, kita masih belum bisa melihat pantainya. Jadi, kita harus berjalan kaki ke arah selatan.
And you know what? Kita akan melihat ada jalan atas dan jalan bawah. Kalau lewat jalan atas, kita bisa melihat pantai ini dari atas tebing. Kalau kita mau main air dan menapaki pasir pantai putihnya, kita harus turun lewat jalur bawah. Jalur bawah ini unik banget karena mirip jalur aliran sungai yang sedang mengering tidak ada airnya.
Cakep deh ini pantai, tersembunyi. The real hidden beach in Gunung Kidul.
Kebetulan, pas sampai disini ada satu rombongan mobil dan tiga motor yang sudah menikmati pantai ini terlebih dahulu. Sayangnya, karena kita sampainya siang alias sekitar jam 13.00 wib, jadi air lautnya sedang surut.
Karena pantai ini tidak ada tukang parkir, retribusi, penjaga, pedagang, bahkan penduduk setempat aja sepanjang perjalanan ini hanya bertemu satu orang. Maka, pemberhentian titik ini juga bernilai Rp 0.
Pemberhentian Keempat - Goa Putri Kencana
Sepulang dari Pantai Srakung, kita kembali menuju JLS dan bergerak ke arah timur mengikuti sepanjang jalur. Kemudian setelah terdapat perempatan lampu merah dan tanda arah, kita harus berbelok ke arah Solo, berbelok ke kiri.
Di daerah ini ternyata banyak sekali goa dan juga ada museum manusia purba terkenal, yaitu Museum Karst Indonesia.
Dari jalur utama sekarang, kita berbelok lagi ke gang arah barat untuk menuju pemberhentian selanjutnya, yaitu salah satu goa terdekat di daerah Pracimantoro, Wonogiri.
Goa ini bernama Goa Putri Kencana, yang menurut sejarah adalah goa tempat berlindungnya putri dari kraton Solo melarikan diri dari penjajah.
Sampai di lokasi, yang masih berdekatan dengan rumah penduduk setempat, area goa wisata ini tidak ada penjaganya. Di GMaps tertulis tutup pukul sekitar jam 4 sore, tetapi saat itu kita disana pada jam 2 siang.
Fyi, kalau misalnya wisata goa ini buka, pasti kita disuruh parkir mobil di bawah. Waktu itu kita langsung menanjak tajam ke atas dan ternyata tidak ada tempat parkirnya. Untung saja ada sedikit lahan bisa untuk putar balik, kalau tidak, tidak tahu lagi harus mundur di kelokan tajam seperti itu.
Nah, sesampainya di lokasi, terdapat tangga sebelum gerbang masuk goa, yang dihiasi rimbunnya bugenville merah yang begitu rindang. Kita tidak bisa masuk ke dalam goa karena tutup, gerbangnya dikunci, tidak ada orang sama sekali.
Disini banyak sekali bunga daffodil liar.
So, itulah beberapa lokasi wisata Rp 0 karena tidak ada penjaganya dan tutup (tapi masih bisa didatangi). Kemungkinan Pantai Ngungap dan Pantai Srakung tidak ada penjaganya selama ini. Hanya saja rintangannya untuk sampai disana memang membutuhkan usaha yang sedikit lebih besar.
Jadi, mana yang ingin kamu kunjungi?
0 comments