Memindai Sesak

Oktober 27, 2023


Ternyata aku tidak baik-baik saja menuangkannya dalam segala bentuk yang telah kucoba. Aku gagal lagi, dan lagi. Rasanya masih sesak melihat berbagai tulisan itu dengan beribu judul berbeda. Aku kalah..

Aku kira semua telah usai tentang bisa tertawa di akhir segalanya. Tapi yang bernama 'bekas luka' tak akan pernah pudar menyatu kembali berwarna semula. Aku kalah..

Sesak ini sulit dipindai. Meluap-luap dan mendidih lagi kabut pekat yang kukira telah reda. Bahwa selucu apapun intronya, pedih itu tergambar jelas di depan mata. Alih-alih aku meniti lirih, justru terperosok dan berhenti merintih. Aku mematung, tak tahu harus bergerak bagaimana?

Lelah menyerah, enggan lagi meraung hingga lemah, bingung aku bergerak dan bertindak. Apa jari-jariku akan terus kubiarkan mematung di atas tombol-tombol ini selamanya?

Ini lebih menyesakkan dari merasakan kejadiannya. Bahwa puisi yang runtut dan keluar begitu saja tak dapat kutulis ulang dari alam bawah sadar. Aku menyesal tak mengingatnya dengan jelas, meskipun aku tahu itu mimpi. Aku terkelabuhi..

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Blog Archive