Sebuah Impian Bodoh

Januari 14, 2022

Aku bisa saja terus optimis dan memegang teguh impian-impian di kepalaku tentang pergi kemana saja tempat yang ingin aku kunjungi. Tapi sepertinya, aura realistis kini lebih mendominasi diriku. Bahwa, mana bisa aku berpergian bebas dan kemana saja tanpa ada usaha dan peluang nyata di depan mata?

Ya, aku masih terjebak zona nyaman dalam hal lain.

Bisa saja aku masih memercayai bahwa ini baru permulaan karena keadaanku yang kurang meyakinkan untuk bisa pergi ke seluruh penjuru dunia. Tentang uang, dana, bahasa, pengalaman. Pasti suatu saat nanti akan bisa berubah. Tapi lagi-lagi 'suatu saat' yang selalu memacu impian dan 'pasti bisa' itu kurang meyakinkan diriku yang masih melabeli diri sendiri dengan 'pengangguran sibuk' yang hanya santai-santai sambil nonton series street food netflix sambil makan nasi putih hangat yang hampir dingin karena kena kipas angin satu arah, dengan lauk snak asin ini.

Impianku adalah bisa traveling kemana saja. Tapi keadaanku sekarang dan pandemi yang ada membuat ruang gerakku lebih terbatas. Sejak kecil, dari tontonan wisata dan petualangan yang aku lihat, membuatku tertarik dengan hal semacam itu. Ketika aku diajak pergi ke luar kota secara rutin, saat aku harus pergi karena tugas sekolah ke luar kota sendirian, saat aku mengikuti wisata alam sekolah dan melihat pemandangan lain dari yang biasanya aku lihat, itu semua menakjubkan. Banyak keragaman yang aku dapati dan pelajari.

Termasuk cita-citaku pergi ke banyak kebun binatang, museum, dan candi. Semua perjalanan yang pernah aku lalui, petualangan, wisata alam, wisata edukasi, perjalanan nekat, sekedar jalan-jalan, itu semua menyenangkan sekali, dan aku senang menceritakan itu semua kembali. Seperti bisa mengekspresikan lagi rasa bahagiaku.

Jadi, secara realistis, aku harus menabung untuk mendapatkan uang jalan-jalan, jadi aku juga harus bekerja untuk bisa banyak menabung. Tapi masalahnya, aku pengangguran sibuk yang sedang tidak tahu harus melangkah kemana untuk mendapatkan itu semua.


Tapi, mari kita lihat, 10 tahun ke depan, tanah mana saja yang berhasil kuinjak?

see you on my 33 years old.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Blog Archive