Merapi Jeep Lava Tour : Keharuan Dari Napak Tilas Erupsi Merapi, Diredakan Dengan Basah-basahan di Kalikuning
Januari 03, 2022Karena lihat jeep seliweran di sepanjang jalan Kaliurang, akhirnya kami kepincut juga. Setelah keluar dari Suraloka Zoo, kami mencari pangkalan jeep untuk bisa segera menikmati wahana tersebut.
Seperti biasa, cara menaiki mobil jeep adalah orang yang duduk di belakang harus masuk terlebih dahulu. Dengan hati-hati melewati kursi penumpang bagian depan dan menundukkan badan/kepala, karena ada besi pembatas di tengah-tengah mobil.
Satu mobil jeep dapat dinaiki 4 orang dewasa. Tapi aku melihat mobil-mobil jeep lain ada juga yang 5 orang, ada juga yang dinaiki anak-anak, dan menurutku anak-anak tidak masalah untuk tetap naik, karena medannya tidak berbahaya dan aman. Juga tergantung kepada driver untuk lebih pelan mengendarai mobil jeepnya.
Perjalanan Dimulai
Dari Tugu Urang atau pangkalan, kami dibawa turun hingga melewati Kalikuning. Ternyata main basah-basahannya menjadi destinasi tour terakhir kami nanti. Sepanjang perjalanan masih bisa santai karena masih jalan raya dan aspal, jadi tidak menegangkan, mungkin belum. Hanya saja jalanannya sedikit naik turun.
Tips Terselubung :
- Saat kamu mengabadikan momen, pastikan hati-hati memegang kamera/hape, karena perjalanan dimulai dari jalan raya, untuk tetap waspada dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu juga jalanannya naik turun dan kadang melewati medan yang agak mak deg jadi pastikan tidak akan terjatuh dari genggaman kamu. Ke jurang misalnya.
- Lebih baik bawa hape saja daripada kamera. Pakai kalung casing hape juga ide bagus.
- Simpan kacamata, topi, dan aksesoris yang lain di mobil saja, supaya tidak jatuh.
- Pakai sandal saja, karena nanti akan basah-basahan di akhir.
- Lebih baik pakai celana panjang daripada rok, biar lebih mudah bergerak dan aman.
Kami terus melaju melewati jalan raya kecil dan masuk ke gang-gang yang kanan kiri hanyalah pohon, tumbuhan, rumput liar yang subur. Dulunya, ini semua adalah pemukiman warga. Tapi kemudian, setelah erupsi terjadi, semua warga dipindahkan ke daerah bawah dan tidak boleh lagi tinggal disini. Sehingga bentangan hutan ini kosong tanpa penghuni, tetapi hak milik tanah tetap menjadi milik masing-masing warga. Mereka bercocok tanam di tanah mereka dan kadang datang untuk memanen/mencari rumput.
Ada beberapa bangunan yang masih tersisa. Terlihat hangus dan runtuh. Itu sebagai bukti sejarah yang tidak terlupakan bahwa ini dulunya adalah pemukiman penduduk.
Kami juga melewati pemakaman massal dari korban erupsi. Sedih sekali rasanya.
Ternyata rasanya..
Aku sudah sempat bilang di instagram stories bahwa perjalanan kali ini, tour jeep ini, meskipun menggunakan mobil jeep, tidak akan off road seperti di Gumuk Pasir. Tetapi lebih ke perjalanan wisata bersejarah, yang napak tilas erupsi Merapi 2006/2010.
Jadi, awalnya kukira akan seheboh saat di gumuk pasir dulu, tapi ternyata tidak. Rasanya jadi ngilu, sedih, melihat sisa-sisa erupsi dan kembali mendengarkan ceritanya.
My instastories @latifahfika, the name of highlight is "merapi".
Youtube : click here.
Lokasi Pertama : Museum Mini Sisa Hartaku
Beberapa titik yang menjadi tempat wisata museum adalah bangunan sisa yang direnovasi dan menjadi pusat tempat pameran barang-barang dan sisa-sisa erupsi.
Begitu masuk ke lokasi ini, di depan museum disambut dengan rangka tulang sapi dari sekian banyak sapi yang mati akibat erupsi. Foto di bawah ini di ambil dari dalam rumah:
Di halaman luar rumah juga ada semacam tugu yang ditulisi sebuah Pesan Merapi.
Rumah yang menjadi museum ini adalah rumah milik Bapak Sriyanto yang sekarang tinggal di tempat yang sama dengan penduduk selamat lainnya, yaitu di daerah bawah.
Dinding rumah yang sudah tidak utuh lagi digantungi banyak pigura foto, momen kenangan saat bencana alam erupsi dahulu. Mengiris hati. Banyak sekali benda-benda bersejarah ini. Uang logam yang meleleh, botol beling yang meleleh, kursi, alat makan, sampai jam yang masih menunjukkan waktu tepat saat erupsi.
Kemudian, di belakang rumah ini adalah rumah milik orang tua Bapak Sriyanto. Ini adalah bagian depannya, terpajang alat-alat makan dan cangkir serta poci/pecah belah:
Di bagian dalam juga masih ada kendil dan perkakas dapur:
Wayang kulit dan gamelan yang tersisa:
Meja kursi kayu yang tersisa:
0 comments