Episode 1 : Welcome to Frumvillam
Januari 05, 2024"Ya, jadi, selamat datang di Frumvillam.." Kata lelaki yang berjalan di sampingnya dengan santai.
Ia masih berusaha untuk mencerna penjelasan lelaki yang baru saja ia temui beberapa waktu lalu, setelah menolongnya yang tiba-tiba terjerembab di tumpukan dedaunan jagung kering di tengah-tengah ladang. Kepalanya ramai sekali berusaha memikirkan apa yang sedang terjadi, apakah ini mimpi?
Mereka melewati ladang jagung yang batangnya begitu tinggi dan daunnya melambai lebat, entah sampai kapan mereka akan segera tiba di ujung ladang dan bertemu jalan setapak. Atau mungkin sesuatu yang lain yang akan mereka temui? Atau justru ladang ini tak berujung?
"Kenapa kamu diam saja?" Tanya lelaki itu lagi kepada gadis yang masih jelas terlihat bingung, tapi tetap mengekorinya satu langkah di belakang.
"Ini dimana? Ini mimpi? Apa tadi katamu? Plum apa?" Ia berhenti. Plum? Buah yang dijual di supermarket itu?
"Frumvillam," Lelaki itu turut berhenti, "Frum, villam," ia mengeja perkataannya. Menjawab si gadis yang kebingungan. "Aku tadi sedang menjaga ladang ini, kali saja ada Beruang Madu disini,"
"Ha? Beruang? Ini tempat apasih? Hutan?" Secepat kilat dia menyambar, semakin bingung.
"Ladang jagung Desa Frumvillam?"
"Luar negeri? Aku dibuang di luar negeri?"
"Desa Frumvillam, di Negeri Zamaentum."
"Hah?" Dia nampak frustasi. Apalagi ini? Ia tidak bisa mencerna omongan lelaki di depannya.
Tanpa ia sadari sejak beberapa waktu yang lalu, ia telah masuk di Negeri Zamaentum, tepatnya berada di Desa Frumvillam yang letak geografisnya berada di lereng gunung dengan penuh ladang jagung lebat yang tinggi sekali. Lalu ia bertemu seorang laki-laki seusianya dengan baju kuno berwarna coklat pudar, memakai topi baret antik berbulu, dan sepatu boots yang sudah usang.
Seingatnya, dia terpental setir kendaraan alat berat di samping rumahnya yang sedang terparkir. Ya! Dia seharusnya disana bersama keponakannya. Tapi mengapa dirinya tiba-tiba terjerembab di tumpukan daun jagung kering dan bertemu lelaki ini?
0 comments