Sepedaan di Kebun Raya Indrokilo Boyolali

Desember 12, 2022


Sebelumnya : piknik di kebun raya :)

Ekspektasi sepedaan di kebun raya yang luas dan proper untuk bersepeda itu adalah agar supaya bisa santai menikmati pepohonan, biar bisa keliling seluruh kebun dari ujung ke ujung, dan bisa berhenti ke semua spot edukasinya. Karena pas piknik 9 bulan yang lalu cuma duduk-duduk santai aja.

Harga Sewa Sepeda : Rp 5.000 per orang untuk sepeda kayuh biasa. Kalau sepeda listrik Rp 25.000. Batas waktu sewanya sama, satu jam.

Ada juga yang mobil terbuka. Kalau rombongan dan pengen naik bareng-bareng, tinggal duduk, sewa mobil itu sudah termasuk dengan drivernya.

Cara Menyewa : langsung datang ke penyewaan di gedung sebelah kanan (setelah masuk kebun melewati jembatan). Menyerahkan kartu identitas (KTP atau SIM) kepada petugas pencatat, nanti akan ditulis jam saat kita ambil sepeda. Kalau sudah, tinggal pilih sepeda dan selamat berkeliling.

Ada sepeda untuk orang dewasa dan anak-anak. Sepeda dengan keranjang dan sepeda cowok. Jadi, silakan pilih sesuai selera. Sepedanya tidak ada alarm (seperti sepeda Malioboro), hanya ada nomor sepeda.

Jangan lupa, cek tinggi sedel dan rem dulu ya!

Tips & Tricks : 
  • Bikin alarm satu jam ke depan, biar aman dan balikin ke pangkalan tepat waktu.
  • Pakai topi dan sunblock (kalau lagi cerah, biasanya panas walapun masih jam 9 pagi).
  • Bawa minum air putih (karena kalau yang rasa-rasa pasti kerasa haus, yang jual minuman jauh di depan).
  • Jangan langsung ke jalur yang naik! Ke jalur yang datar dulu saja. Biar nggak langsung capek.
  • Foto dulu peta kebunya yang ada di depan air mancur, biar nggak kelewat spot yang mau dikunjungi.
  • Jangan lewat sembarang jalur, alias sembarangan lewat di rerumputan.
  • Kalau perlu, pemanasan dulu biar kakinya nggak kaget.




Satu jam lumayan cukup sih kemarin. Karena kita nggak berhenti di semua spot (cuma beberapa). Tapi cukup untuk keliling hampir semua jalurnya. Dari ujung ke ujung.

Sebuah kesalahan adalah kita kemarin langsung menuju bahtera nabi nuh, dimana jalannya nanjak. Jadi langsung berasa capek. Sampai di halamannya, langsung minum sekalian sarapan (roti).

Setelah itu kita telusur lagi ke arah barat, melewati beberapa spot (kita nggak berhenti di sana), termasuk rumah anggrek yang tertutup pintunya dan nggak ada penjaganya (seperti beberapa spot lain). Rumah anggek tuh di ujung dan belakang air terjun buatan, yang sepi, tapi teduh, tapi takut kalau nggak ada orangnya gini.

Kita berhenti di depan air terjun buatan (yang nggak ada airnya yang terjun). Kenapa berhenti padahal panas banget? Karena tiba-tiba bagus aja buat foto. Kalau nggak foto disana, mungkin kita nggak punya foto. Hehehe. Dan karena jalannya buntu, terputus oleh aliran air buatan.

Untung saja, tidak ada airnya, jadi sepedanya bisa diangkat ke seberang.

Terus, kita juga sempat berhenti di menara merah. Kata Lukluk, di lantai paling atasnya kaca. Aku sangat bersemangat! Ada biayanya pas naik, Rp 2.000 per orang.

Rasanya pas naik ke menara kaca? Kukira aku berani, ternyata aku hanya fika. Nggak berani dan tremor! Hahahaha. Berasa goyang-goyang. Masalahnya, ini tangga menaranya muter, jadi ya gitu deh (takut).

Tapi aku sempet ngambil beberapa foto di agak tengah menara, belum sampai puncak. Wah, bagus banget sih. Sayang sekali gak bisa sampai atas.

Diketawain mereka :(






Setelah turun, ternyata waktu kita tinggal 5 menit lagi (waktu sewa sepeda), akhirnya kita kembali ke pangkalan sepeda lewat jalur nanjak di depan menara ini. Terus ketemu patung besar sosrobirawo. Setelah itu jalurnya turun. Kita meluncur!

Sip! Kita mengembalikan sepeda tepat pada waktunya. Pas satu jam. Lalu kita duduk sebentar di bawah pohon rindang. Minum dan nyemil sebelum akhirnya kembali pulang.

See you again!

Makasih hik hidayah jaya yang selalu "gas" untuk ajakan dan aneka ragam keinginanku ini. Uwuwuwu. Kemana lagi ya kita nanti?







You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Blog Archive