Piknik di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali
Maret 21, 2022Setelah pernah sarapan di pantai, aku dan kedua temanku akhirnya memutuskan untuk berpiknik dan sarapan di kebun. Kebun terdekat dari rumah kita, yaitu di Kebun Raya Indrokilo. Pertama kali aku tahu kebun ini adalah ketika secara tidak sengaja bertemu dua bapak-bapak petugas Dinas Pariwisata Boyolali yang sedang menilik di Umbul Lengseh, pada September 2019. Saat itu aku sedang ada syuting untuk sebuah acara kampus dan kedua bapak itu menawarkan kepada kita untuk berkunjung ke kebun raya, yang sebenarnya belum dibuka. Kita diarahkan melewati pintu belakang/samping yang nanti saat masuk kesana gratis dan hanya membayar parkir karena yang menunggu parkir adalah warga setempat.
Dari pintu masuk di pinggir jalan raya menuju pintu masuk lokasi lumayan panjang dan jauh, dua jalur jalan beraspal sebagai jalur masuk dan keluar, kanan dan kirinya sudah disambut dengan banyak pepohonan. Lokasi parkirnya juga luas sekali.
Lokasi Parkir
Lokasi parkir mobil, bus, sampai kereta kelinci tersedia sangat luas. Begitu pula lokasi parkir sepeda motor, yang di sebelah pinggir-pinggirnya terdapat banyak stand penjual makanan dan minuman. Selain itu, disini juga sudah ada yang menyewakan sepeda, mobil-mobilan untuk anak kecil, dan sekuter.
Biaya parkir dibayarkan di pintu masuk kedua yanga dijaga oleh petugas. Berikut harganya ketika hari minggu aku kesana :
- Motor Rp 3.000
- Mobil Rp 5.000
- Bus Rp 20.000
Cara Masuk - Loket Tiket
Untuk dapat masuk, kita harus mengunduh aplikasi "Si Boy - Sahabat Indrokilo Boyolali" di ponsel kita. Kemudian mendaftar dengan mengisi nomor hape dan membuat password. Setelah itu, kita masuk di aplikasi, memesan jumlah tiket, dan mengisi jam kedatangan kita disana. Kalau pemesanan tiket sudah berhasil, akan muncul barcode dan jumlah harga yang harus dibayarkan, kita langsung menuju loket untuk melakukan pembayaran.
Setelah membayar dan mendapatkan lembaran tiket berupa kertas putih, kita langsung saja berjalan masuk melewati jembatan merah untuk sampai di kebun. Kertas tiket diberikan kepada petugas yang berada di tempat pengecekan sebelum jembatan.
Menginjakkan Kaki di Kebun Raya
Kebun Raya ini luas sekali, banyak tanaman-tanaman dan pepohonan yang diberikan papan nama di setiap pohonnya, supaya kita tahu. Suasana setelah menginjakkan kaki di kebun ini, akhirnya, adalah sejuk, nyaman, tapi suara bising burung-burung di atas pohon benar-benar nyaring sekali. Tapi tidak mengganggu.
Kebun ini memiliki area rumput dan jalan setapak yang cukup lebar, untuk pejalan kaki dan sepeda. Tertata rapih dan terlihat sangat bersih. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya, ya...
Begitu berjalan masuk, kita disambut dengan gedung TIC dan penyewaan sepeda kayuh, lalu di ujung jalan terdapat air mancur dan gapura besar berwarna abu-abu. Ada tiga jalan yang bisa kamu pilih di bundaran air mancur ini. Bebas, nikmati jalan-jalan atau liburanmu dengan santai dan menyenangkan disini!
Ada Apa Saja di Kebun Raya?
Banyak banget! Saking banyak dan luasnya, aku menyarankan untuk menyewa sepeda onthel jika kamu ingin mengelilingi lebih jauh di kebun ini.
Antara lain ada :
- Display anggrek
- Rumah kaca
- Rumah paranet
- Segara alit
- Patung Sosro Birawo
- Fitur lukisan kolam
- Area out bond
- Plaza
- Situs lampes ireng
- Koleksi tumbuhan konservatif
- Koleksi tanaman pangkas/labirin
- Koleksi tanaman obat
- Koleksi paku-pakuan
- Lawn
- Pojok energi terbarukan
- Air mancur
- Air terjun niagara
- Area dihutankan
Banyak sekali, kan? Sepertinya berangkat dari pagi sampai sore baru bisa kelar mengelilingi semua titik lokasi di kebun ini? Atau masih kurang?
Oh iya, di dalam kebun ini aman dan terjaga oleh petugas ya, jadi tidak ada pedagang keliling umum dan juga pengamen.
Ada Fasilitas Apa Saja?
- Di bagian dalam, setelah masuk di area kebun, tersedia penyewaan sepeda kayuh dan sekuter. Per jam seharga Rp 5.000
- Ada gedung TIC atau Tourims Information Centre di sebelah kiri
- Banyak gedung edukasi yang beragam dan informatif
- Area kebun yang luas
- Gazebo
- Musholla
- Toilet
- Tempat sampah yang sudah terpisah, kering dan basah, organik dan anorganik.
Jangan lupa untuk tetap menjaga tempat wisata bersama dengan tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, juga tidak merusak fasilitas umum, dan hal tidak baik lainnya. Yang terpenting, karena ini berada di perkebunan, jadi, mari menikmati alam bersama dengan tidak memetik atau pun merusaknya.
-------------------
Pada akhirnya kita memang tetap piknik, sesuai rencana awal kita. Tapi, setelah masuk di kebun. Aku, adikku, dan dua temanku
sempat teralihkan dan bersenang-senang sampai lelah di labirin tanaman
pangkas. Menantang diri kita sendiri untuk berani masuk dan berhasil
keluar. Kami juga sempat berfoto di dalam labirin.
Setelah itu, kita mencari tempat dan spot bagus yang tidak terlalu ramai untuk lesehan dan segera berpiknik. Berpiknik menurut kamus awal kita adalah : duduk-duduk, santai, rebahan, melamun, sambat, membicarakan apa saja, bernyanyi, gitaran; di atas rumput dan di bawah pohon rindang.
Kita ngobrol dan ketawa-ketawa, benar-benar membicarakan apa saja. Lalu seorang bapak-bapak menghampiri kami. Ini salah satu momen kocak di 'picnic : our sunday morning.'
Melihat kita yang membawa gitar, si bapak mengajak duet dengan kencrungnya. Tapi aku berdalih tidak bisa memakai gitarnya. Hehehe. Karena emang bisanya hanya genjrang-genjreng saja.
Malah berakhir gitarku distemkan si bapak, karena aku bilang gitarnya tidak stem. Lalu rombongan si bapak datang, malah ikut ketawa dan foto bersama kita. Menyenangkan sekali hari minggu ini.
Si bapak bilang, aku disuruh mampir ke rumahnya, kalau lewat. Tempat potong rambut di dekat rumahku. Hahaha.
0 comments