Gowes Pagi Sampai Ke Kaki Gunung Kidul dan Gunung Taruwongso
Juli 03, 2020Gowes Pagi
Tujuh tahun lalu, aku sama keluargaku rutin gowes alias nyepeda santai setiap minggu pagi. Tapi semenjak aku SMA di luar kota, rutinitas itu sudah nggak terlaksana lagi, mengingat juga mulai banyak kesibukan. Nah, masa 'new normal' ini, justru marak gowes dimana-mana. Akhirnya, di suatu pagi, kami sekeluarga mencoba untuk gowes lagi setelah membenahi sepeda yang sudah lama nggak terpakai.
Bener-bener cuapek banget, kakiku sampai pegal-pegal, karena memang sudah jarang banget nyepeda onthel. Padahal, ini rute terdekat rumah kami. Biasanya dulu sampai jauh-jauh sekali.
Oh iya, btw, kalau nyepeda justru disarankan untuk tidak pakai masker karena alasan kesehatan ya guys.
Di tengah jalan, aku dan adikku menemukan spot foto yang sepertinya akan menyesal kalau kita nggak berhenti untuk foto sebentar. Pastinya, pemandangan tetap sawah, langit, atau gunung.
Another Day
Di hari lain, kami nyepeda pagi juga, tapi tanpa Ayah. Biasanya, kalau kita nyepeda rute terdekat, selalu mampir pasar dan beli jajanan pasar.
Tapi, setelah selesai dengan misi olahraga gowes pagi, untuk memanfaatkan waktu juga, aku dan adikku lagi-lagi melipir berdua ke Gunung Mati alias Gunung Kidul. Yap, rumah kami di pinggiran Sukoharjo, daerah perbatasan alias benar-benar di bawah kaki Gunung Kidul.
Jalan Pintas ke Watu Kodok
Kalau kamu sudah tahu Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, akan lebih mudah mengetahui jalannya. Jadi, ada gang kecil ke selatan menuju perkampungan di depan Balai Desa Grogol tersebut, tinggal lurus ke selatan sampai mentok, nggak sampai 5 menit, jalan buntu tersebut sudah menunjukkan bebatuan gunung mati.
Kalau ingin mencapai Watu Kodoknya, alias batu besar yang berbentuk seperti kodok atau katak itu, tinggal berjalan kaki ke atas sekitar 5 menit. Sampai deh di Watu Kodok.
Kalau sudah di gunung mati, di atas Desa Grogol ini, kita sudah dapat view hamparan luas sawah di sebelah utara, Gunung Lawu di sebelah timur dan Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Barat. Dengan tidak mencapai puncak yang sangat tinggi. Jadi, masih aman lah. Dan sudah worth it untuk mendapatkan view-nya.
Sebelah barat Watu Kodok
Nah, kalau ini adalah view ketika lewat gang kecil sebelah baratnya gang ke Watu Kodok tadi. Tenang saja, alas (gunung/hutan) ini masih sangat dekat dengan perkampungan. Gunung mati ini juga ada beberapa area sawahnya dan milik penduduk sekitar. Jadi tak jarang masih ada beberapa penduduk yang naik ke gunung hanya utnuk pergi ke sawah atau kebun mereka.
Bisa dilihat, itu pemandangan dari tempatku duduk (tidak terlalu tinggi) masih terlihat atap rumah penduduk. Memang sedekat itu. Kalau masih pagi, suara ayam berkokok, suara sapi, suara kambing, masih nyaring bersahutan.
Pagi itu sekitar jam 7, sudah lalu lalang beberapa penduduk pergi ke sawahnya. Iya, naik ke atas. Aku menikmati sun rise yang agak telat sambil sarapan bakwan jagung yang dibeli di pasar tadi.
Sewaktu Sekolah Dasar, setiap Jumat pagi pasti sekolah kami agenda rutinnya jalan sehat ke alas/ngalas. Sebenarnya ada banyak tempat dan view yang tersembunyi di gunung mati ini. Salah satunya yang terkenal di penduduk sekitar adalah Watu Kodok dan Banyu Tibo. Tapi, letak Banyu Tibo masih lumayan jauh di dalam alas, dan aku sepertinya juga sudah lupa jalan kesana.
Sebelah timur Watu Kodok
Aku datang kesini di lain hari lagi. Tapi tidak dengan gowes, melainkan dengan sepeda motor. Sengaja karena mau menikmati sun rise dan hunting foto.
Sebenernya, sebelum kesini hunting awan saat sunrise, aku sudah lebih dulu ke Taruwongso (wisata alam Gunung Taruwongso), gunung mati di daerah Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, tapi sedang ditutup karena pandemi, jadi nggak bisa naik ke puncaknya.
Gunung Taruwongso
Ini nih, cuplikan Gunung Taruwongsonya. Biasanya gunung ini selalu ramai dikunjungi saat lebaran, kemudian akan ada beberapa hiburan dan banyak pedagang yang berjualan disini.
Saat aku datang, keadaan sepi dan hanya ada beberapa penduduk sekitar saja. Ada penyepeda yang beristirahat di pinggir jalan juga. Jadi, ini aku belum naik ke puncak. Ibaratnya baru di pintu masuk.
Nah, itu tadi beberapa view di gunung mati daerah Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo dan kaki Gunung Kidul. Tapi ingat ya, kalau misalkan kesana sambil sarapan, bungkusnya jangan lupa dibawa lagi, jangan dibuang sembarangan. Oke?
0 comments