Malam dan Lelap
Mei 03, 2020Malam ini, beberapa orang menyuruhku segera
tidur. Beberapa kali. Padahal biasanya, mereka tahu, mataku tak berfungsi saat
malam hari ; tak menjalankan tugasnya untuk tertutup dan membawaku lelap ke alam
mimpi.
Malam ini, beberapa orang menyuruhku segera
tidur. Dan malam ini, aku merasa sedang tidak baik-baik saja, tak seperti
malam-malam sebelumnya. Sudah lama aku tak merasa gundah. Kenapa? Entah.
Tapi aku merasa ada yang salah. Merasa ada yang
terjadi di luar sana. Merasa ada seseorang yang sedang tidak baik-baik saja. Resah
macam apa lagi ini, Malam? Sudah kubilang, aku tak pandai menerjemahkan. Aku tak
pandai memahami ketidakjelasan. Aku ingin
bertanya, tapi pada siapa? Ingin menyapa seseorang, tapi hakku apa?
Aku merasa ada yang sedang disembunyikan oleh
semesta. Mungkin memang sengaja, atau mungkin memang aku tak perlu
mengetahuinya.
Tapi kenapa? Sekarang aku juga harus turut
merasakan keresahannya?
Kamu juga pernah, merasa sedih tiba-tiba? Merasa
bersalah, merasa ingin menuntaskan segala masalah, merasa apapun sedang
kacau, padahal hanya isi kepala yang tak bisa menghalau; segala
pemikiran-pemikiran yang tak tersaring, turut memperkeruh
kemungkinan-kemungkinan lain.
Dan air mata, yang lama tak turun membasahi
lingkaran panda, datang seolah ingin ikut melegakan. Mengatakan, bahwa tak apa menangis,
karena ini bukan tanda sebuah kerapuhan. Sama seperti arti tersenyum, belum tentu
menggambarkan kebahagian. Selalu ada dua jalan pemahaman, bukan?
Hai kamu, apa kau baik-baik saja? Kamu sedang
apa? Lelah? Ingin cerita?
Rupanya kalimat tanya yang selama ini kupendam
itu yang menjadi salah satu biangnya. Dan keadaan, menjadi pendukungnya. Serta pemikiran
berlebihan menjadi bumbunya. Aku paham, semua faktor yang tertahan ini, adalah
pemicu malam ini aku merasa sedang tidak baik-baik saja. Tetapi aku tidak bisa
berbuat apa-apa.
0 comments