Pertama Kali Cobain Es Dawet Telasih Terkenal di Pasar Gedhe

Mei 21, 2023




Salah satu kuliner terkenal di Pasar Gedhe adalah es dawet telasih. Dan kios milik Bu Dermi termasuk salah satu es dawet telasih yang paling tenar di antara beberapa kios es dawet lainnya yang tersebar di dalam Pasar Gedhe.

Lokasi :
pintu masuk utama pasar, belok ke kiri sampai ada tangga, lurus sedikit sampai kios Maa Lee (seingatku, kalau nggak salah, tapi namanya mirip-mirip itu lah ya, hehe), kemudian belok kanan di area kios jamu-jamu tradisional. Nah, disitu akan ada banyak orang berkerumun, yaitu kios dawet telasihnya Bu Dermi.
 
Antrian :
Kalau cepat bisa sekitar 10-15 menit mengantre. 
 
Harga :
Berdasarkan pengalaman beli, 3 cup seharga Rp 42.000.
 
Tempat :
Seperti kios di dalam pasar ini, semua sama, kecil-kecil. Tempat es dawet ini ada satu bangku dan muat empat kursi buat yang mau diminum di tempat. Tapi harus antri tempat duduk yang terbatas dan harus tahan dengan aroma di sekitarnya karena berada di area kios perjamuan. Selain itu, juga berdesakan, jadi kurang nyaman.
 
Saran :
Mending belinya take away, bakal ditaruh di cup dan dikasih sendok plastik.  
 
Rasa :
Aku bukan penyuka dawet, dan baru pertama kali minum es dawet Pasar Gedhe. Untung saja ini rasanya enak untuk pertama kali coba, jadi 'nggak kapok' untuk coba lagi. Pengen tahu juga, gimana perbandingan rasa es dawet yang paling enak dengan yang lainnya.
 
Kenapa aku doyan? Mungkin karena aku suka ketan hitam dan dawetnya cuma sedikit, jadi nggak didominasi oleh si dawet. Rasa manisnya juga oke, nggak berlebihan. Aku kira, satu porsiku nggak bakalan habis, tapi kayaknya kalau minum dua porsi juga aku siap nih!
 
Isinya apa aja?
Dawet hijau, biji selasih, ketan hitam, jenang/bubur sumsum, kuah santan, sedikit irisan nangka, dan dikasih beberapa jenis kuah-kuahan (yang entah apa itu), lalu ditambah es batu.


 

 

 
 
Another :
Selain jualan es dawet telasih, sesekali Bu Dermi juga menawarkan kepada pelanggannya kacang tanah yang sudah dikupas dan digoreng lalu ditaruh di dalam kemasan. Katanya, rasanya gurih, tidak berminyak, rasa mete bali. Tapi tadi aku tidak kepikiran untuk membelinya. Bu Dermi juga mempunyai dagangan lain, yaitu bumbu pecel atau bumbu kacang kemasan. 
 
Selama kurang lebih seperempat jam disana, Bu Dermi terlihat ramah, selalu menjawab pesanan pelanggan meskipun kedua tangannya selalu sibuk. Beliau dibantu dua orang dalam melayani pelanggannya.
 
Usul teman :
Katanya, es dawet Bu Sipon/Hj Sipon juga enak. Kapan-kapan nanti kalau kesana, cobain yang Bu Sipon, deh.
 
 

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Blog Archive