"Habis lebaran nanti aku main-main dulu deh, traveling-an lagi, sebelum ready for work." Ucap seorang perempuan turning 25 yang baru saja memutuskan untuk hiatus dari warbobnya, yang berjalan baru tiga bulan di kios baru itu.

And then, ramadhan is over and the time of idul fitri goes very fast. Rencana jalan-jalan itu tidak tercapai langsung, karena deretan rewang alias datang bantu-bantu di acara nikahan tetangga dan saudara is full. Aku full booked selama sebulan.

Yang pertama, rewang di tempat tetangga, dimintai tolong utnuk jadi tim penunggu kado. Yang kedua, rewang di saudara dari ibu, dimintai tolong untuk jaga kado juga. Yang ketiga, di saudara dari ayah, dimintai tolong jadi pendamping. Yang keempat, reang di tetangga lagi, dimintai tolong untuk jadi fotografer dadakan ala-ala dan seadanya.

Sebenarnya, ada selipan rewang kecil di acara lamaran saudara dari ayah juga. Tapi itu aku cuma bantuin dikit aja.

Dan, aku mendapatkan beberapa hal yang baru dan yang bisa dipetik dari rewang,

• Pergosipan di sela rewang itu benar adanya. Jujurly, aku ikut membungkus makanan, dan hanya menantikan mana nih gosip-gosipannya, kok belum muncul juga? Ternyata muncul di ending ketika pekerjaan hampir habis dan selesai. Dan benar, itu muncul dengan awal pembicaraan "eh, eh, ituloh.. eh eh,.."
• Rewang itu dimulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, dan berulang selama kurang lebih satu minggu di satu tempat nikahan.
• Ternyata banyak banget kebutuhan yang diperlukan untuk mengadakan acara pernikahan di kampung. Persiapan berhari-hari, butuh banyak tenaga alias irang alias tetangga untuk membantu terlaksananya acara itu.
  
• Menjadi penunggu kotak sumbangan/kado bukanlah hal yang sesimpel tinggal nulis nama dan alamat amplop penyumbang, tapi juga tanggung jawab dan kepercayaan dari pemilik acara/tuan rumah. Selain itu, perlu ada kerja sama dan koordinasi yang baik dengan pemilik acara dan geng penunggu ulih-ulih alias ibu-ibu yang bertugas membagikan roti bingkisan saat tamu akan pulang. Kadang ada saudara jauh dari pemilik acara yang harus dikasih bingkisan lebih, ada tamu yang membawa titipan amplop, dll.