Speak Up Si Kpopers Bau Kencur : Perihal Bahagia dan Bukan Tentang Mendang-Mending
Mei 09, 2022Aku menulis lagi tentang ungkapan apa
yang sebenarnya aku pikirkan. Kenapa ada segelintir orang yang
mengomentari dengan penuh keanehan dan keheranan terhadap aku yang telah
teracuni kpop sejak 2 tahun lalu. Kadang mereka membungkusnya dengan
candaan dan basa-basi. It's okay untuk sekali dua kali, but, I need to
speak up right now.
Sebuah catatan curahan hati kpopers bau kencur...
Aku tahu ini tidak seberapa, perihal urusan julid dengan kalimat mendang-mending. Aku tahu gimana kejamnya dunia vs kpopers di Indo jaman dulu. Sekarang jauh lebih baik dan bisa diterima, termasuk drama dan musiknya.
Kemarin, saat aku nonton musikal drama itu, ada seorang laki-laki yang bilang kepadaku, "sesuka-sukanya aku sama Ronaldo, kalau pun dia datang ke Indo dan harga tiketnya sama kayak harga tiket drama musikalmu, aku juga nggak mau nonton."
It's okay Mas, no problem. Ini bukan tentang berapa banyak duit yang saya keluarkan. Point-nya adalah : ketika aku happy dengan segala sesuatu, aku selalu ingin mengapresiasi itu, baik dengan hal kecil atau pun sampai mengeluarkan banyak uang. Karena bagiku, apresiasi karya itu timbal balik luar biasa antara pencipta dan penikmat. Jadi, it's okay ya, nggak usah ributin nominal uang yang aku keluarkan, juga kpopers lain yang mengeluarkan uangnya untuk koleksi album dan merchandise idolanya. Selama kita semua happy dan nggak overdosis, it's fine.
Karena setahuku, yang overdose itu cuma EXO. Hehehe.
Ada yang membanding-bandingkan :
Kenapa duit mahal-mahal cuma buat beli kertas-kertas, nonton streaming bayar ratusan ribu? Ngeprint aja sendiri, bisa. Tinggal cari di google, banyak. Nonton aja di youtube, ada. Kenapa harus repot-repot bayar live segala?
Mending buat beli makanan yang enak, kenyang. Mending buat beli sepatu baru yang ori, dapet. Mending buat beli jam tangan bagus, dan lain-lain, dan lain-lain.
Okay..
Yang pertama, ini bukan tentang mendang-mending.
Yang kedua, aku maunya beli yang original, bukan yang kw atau pun ngeprint sendiri dari google dan nonton bajakan. Ini namanya menghargai, aku senang karena bisa nonton mereka, setelah nonton mereka. Dan mereka juga berhak mendapatkan keuntungan dari kerja keras atas karya mereka.
Yang ketiga, untuk masalah duit buat fangirling, beli kertas-kertas, nonton live/streaming, atau sebangsanya, itu ada sendiri. Tenang saja. Masalah buat beli makan enak, makan kenyang, sepatu baru original, jam tangan bagus, itu juga ada duitnya sendiri kalau aku mau beli.
Tapi, aku maunya dan senengnya beli kertas-kertas itu sama repot-repot bayar live, gimana dong?
Ini bagiku adalah tentang apresiasi karya, bukan hiperbola. Ini tentang kebahagiaan, happyku ada disini, bukan ngehamburin duit.
Toh, kalau mau dijual lagi itu semua juga masih laku, bisa lebih mahal pula. Hehehe.
Bahagia orang kan, beda-beda..
Ada yang bahagia dengan mendengarkan musik, nonton drama, nonton anime, nonton film, baca buku, jalan-jalan, berkebun, tidur, makan enak, belanja, dan masih banyak lagi.
Salah satu contoh dari 'masih banyak lagi' adalah koleksi album musik. Dari dengerin musik, bikin happy, lanjut apresiasi, berakhir dengan koleksi.
Aku termasuk tipe ini. Walaupun masih baru seuprit koleksinya. Selain kpop, aku juga koleksi merchandise musisi dalam negeri kesukaanku, nonton konser mereka, dan lain-lain.
Aku sedikit tahu gimana rasanya berkarya lalu diapresiasi dan ketika tidak diapresiasi, terlepas dari berbagai tujuan berkarya. Bagiku, diapresiasi dengan baik adalah suatu bonus luar biasa. Makanya, ketika aku happy dengan karya orang lain, apresiasiku kepadanya selain dukungan dan rasa bangga/happy mengetahui karyanya adalah dengan membeli bentuk fisik karya/merchandise dari karya mereka. Itu membahagiakan kedua belah pihak. Begitu menurutku.
Sama seperti seseorang mengapresiasi atlet dengan menonton pertandingan mereka, menonton siaran langsung untuk menyemangati dan mendukung mereka, bahkan datang ke arena untuk pertandingan mereka. Sama seperti mendengarkan lagu-lagu kesukaanmu di platform original mereka. Sekarang ada youtube yang gratis dan spotify yang mudah diakses. Sama seperti datang ke pameran seni seorang seniman. Sama seperti datang ke konser musik musisi/band kesukaan kalian. Sama.
Sama seperti kamu lebih memilih makan sop ayam pak min yang ori, bukan yang franchise dan beda rasanya. Sama ketika kamu suka sama makanan merk tertentu terus ngomong ke orang-orang patut dicoba. Sama.
Sama seperti nonton film kesukaanmu di bioskop langsung/platform film original. Sekarang banyak yang mudah diakses seperti vidio, wetv, viu, netflix, disney+ hotstar, dan lain-lain masih banyak lagi. Sama seperti beli buku bacaan yang kamu mau/komik, dan lain-lain yang original, bukan bajakan. Sama seperti beli larutan, yang ada badaknya, bukan yang lain. Sama sayang...
Yang beda dari penglihatan segelintir orang 'itu' adalah kalau kpop yang dikoleksi, akan terlihat salah.
Jadi, seperti point di awal, ini tentang selera, mari bersenang-senang dengan itu, serta dengan cara kita masing-masing. Oke oke?
Ah, terimakasih kepada orang-orang yang menghargai spam-an ku di instagram, teman-temanku itu luar biasa. Mereka menyemangatiku dan mendukungku untuk mengungkapkan perasaanku ini. Kamsahamnida.
Sebelumnya, aku juga pernah berkenalan kepada dunia tentang awal mula aku mengenal kpop dan drakor. Disini.
Love peace and gaul.. ehehe. Thanks!
0 comments