Udang Goreng Enak di Pantai Sepanjang, Gunung Kidul : Warung Makan Kampoeng Lobster
Juni 02, 2021Beberapa waktu yang lalu, seperti adat istiadat keluargaku ini : pergi liburan yang selalu tidak pernah direncanakan waktu dan tempatnya, terjadi lagi. Karena semua orang sudah siap, jadi aku ikut siap-siap juga. Hanya memakai jeans hitam, kaos hitam, kardigan, sandal jepit swallow hitam, dan membawa laptopku. Tapi kali ini aku mengajak Blue, si tas dinosaurusku.
Kenapa bawa laptop? Karena untuk jaga-jaga kali aja liburannya ke tempat yang nggak bisa dinikmatin dan lebih baik aku mengerjakan tugasku. Ya kan?
Singkat cerita, mobil kita masuk ke area pantai selatan. Lagi-lagi pantai selatan, tempat wisata terdekat dari rumah. Kemudian kita masuk ke Pantai Sepanjang, pantai yang belum pernah kita datangi bersama, sepertinya.
Aku meninggalkan laptopku di mobil dan ikut turun ke pantai. Tadi sewaktu masuk ke area parkir pantai ini, kita mendapatkan selebaran warung makan yang kemudian saat Ibuku duduk di pantai, dilihat-lihat dan kita berniat untuk mendatangi nanti saat makan siang.
Ternyata pantainya cukup ramai tapi tidak ramai-ramai sekali sih. Cukup banyak orang. Tapi untuk pantai yang cukup luas ini, bisa dibilang masih longgar, apalagi masih pagi. Ombak laut juga masih tinggi dan kencang.
Kita juga sempat melihat banyak ubur-ubur yang terbawa arus ombak ke pinggir pantai. Lucu, kecil-kecil, berawarna ungu, tapi kasihan, kebawa arus. Pengen pegang tapi takut kesetrum kayak di Bikini Bottom.
Iya nggak sih?
Ah, ngomong-ngomong rencana warung makan untuk makan siang, padahal aku juga belum sarapan tadi. Aku ikut bermain air sebentar dan foto-foto, kemudian tidur beralaskan pasir setelah memunguti sampah. Entah kenapa setiap ke pantai aku selalu tidur dan aku suka tidur di pantai. Enak saja rasanya.
Sebentar, masalah sampah.. kenapa sih orang-orang segampang itu bisa membuang sampah sembarangan, terlebih ini di alam, di tempat wisata alam, pantai pula? Ya, kalau misalnya nggak mau buang ke tempat sampah ya gak usah bawa apa-apa yang bisa menimbulkan sampah kesana dong, merusak itu namanya.
Setidaknya kantongin sampahnya di kresek atau tempat apa gitu, baru nanti dibuang ke tempat sampah.
Akhirnya aku sudah bangun dan adik-adik sudah kelar main air meski sulit ngajak mereka udahan, karena terlalu asyik dan senang. Mereka membilas diri dan berganti pakaian, kemudian dari parkiran kita menuju warung makan yang tadi sudah kita incar.
Namanya warung makan "Kampoeng Lobster". Tadinya mau pesen lobsternya, tapi ternyata paketan dan porsinya banyak banget, sedangkan kita hanya satu keluarga, alhasil kita hanya pesan ikan kakap dan udang saja.
Yah, bye-bye lobster.
Ikan kakapnya empuk dan nggak amis, gak begitu manis rasanya (biasanya kalau ikan bakar ada rasa gosong-gosong enak dan manis dari kecap atau bumbu bakarnya, kan?) Nah disini rasanya kurang. Tapi tetap enak, karena dibantu sambel bawangnya yang lumayan.
Nah, nggak nyangka kalau udang goreng tepungnya seenak itu. Empuk, renyah, enak, nggak keasinan, pas. Kenapa bisa seenak itu? Bener-bener seempuk itu, sampai kepalanya pun empuk. Apa dipresto dulu ya? Hihihi.
0 comments