Gowes dan Nyore di Rowo Jombor : Jimbung, Klaten
Juli 19, 2020Sunset syahdu di Rowo Jombor?
Orang Klaten dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan wisata alam Rowo Jombor. Rowo Jombor adalah sebuah waduk atau rawa yang selain digunakan sebagai penampungan air, juga sebagai tempat tambak ikan masyarakat setempat. Di Rowo Jombor juga terdapat banyak warung makan apung (ikon) dengan menu khas Rowo Jombor yaitu olahan ikan. Sekarang, Rowo Jombor tidak hanya menyediakan warung makan apung yang berderet saja, tetapi juga sudah ada taman Rowo Jombor yang bisa digunakan sebagai tempat nongkrong, santai, jajan, dan bermain bersama teman, anak, maupun keluarga. Satu lagi, destinasi baru yang masih dalam pembangunan adalah Bukit Sidoguro.
Kayaknya terakhir kali aku ke Rowo Jombor waktu SMP, sekitar 7 tahun yang lalu. Dan dulu, biasanya kalau kesini sama keluarga atau teman pasti malam hari karena niatnya memang makan malam di rumah makan apung yang ada disini. Yang terkenal banget dulu itu Warung Makan Pondok Roso 17 sama Ilham. Itu sih dulu kalau aku kesini. Sekarang, warung makan apung mana yang paling enak, aku belum tahu lagi.
Nah, pada suatu hari, aku main ke rumah temenku di daerah Kalikotes. Sore harinya kami berdua gowes ke Rowo Jombor. Jadi, rencananya kami akan bersepeda mengelilingi Rowo Jombor dan istirahat sebentar sambil jajan di taman yang baru di sisi pinggir jalan rawa.
Di kawasan taman itu ada tempat parkirnya. Nggak semua yang datang kesini pakai sepeda onthel, ada juga yang pakai sepeda motor. Taman ini ramai penjual dan orang-orang yang berkunjung, biasanya pada pagi dan sore hari. Pagi hari biasanya ramai pada hari weekend.
Selain penjual camilan, ada juga beberapa yang menyewakan mainan. Ada motor-motoran, alias mini trail, (kalau aku masih boleh nyewa yaampun aku mau), mobil-mobilan, odong-odong, ada juga becak mini. Tinggal pilih. Buat anak kecil ya tapi..
Nah, kalau sudah parkir sepeda, sudah beli camilan, tinggal pilih duduk dimana dan silakan menikmati sunrise maupun sunset. Jangan lupa foto-foto juga ya, hihihi, karena spot foto disini lumayan mantul. Oh iya, kalau mau gelar tiker sekalian piknik, masih bisa kok, tempatnya luas.
Aku dan temanku membeli es potong. Hmmm jajanan kesukaan jaman dulu nih, yang sudah sulit ditemukan. Disini harga es potongnya mulai dari Rp 2.500-10.000 an. Ada berbagai macam rasa mulai dari coklat, ketan hitam, durian, stroberi, sampai avocado.
Jajanan atau camilan yang lainnya juga banyak. Ada es krim cone kekinian, papeda telur puyuh, cilok penyet, jasuke, es teler, tempura, batagor, burger mini dan masih banyak lagi. Sampai kalap semua mau dibeli.
Selain melihat pemandangan hamparan rawa, bukit, gunung, awan, langit, dan keramaian di waktu yang syahdu, kadang di tanah lapang yang berada tepat di sebelah selatan itu ada sapi atau domba milik penduduk sekitar yang dibiarkan merumput disana, tapi tetap diikat supaya nggak lepas atau mengganggu orang-orang.
Karena aku kesini sore, jadi aku dan temanku setelah foto-foto sebentar (lumayan dapat spot bagus walaupun sunsetnya nggak begitu mendukung) kemudian duduk merumput di pinggir rawa sebelah barat sambil melihat matahari terbenam, sangat syahdu.
Rasanya nggak pengen pulang. Sejuk, hanya duduk diam. Tapi semakin petang semakin gelap, karena taman ini belum ada lampu atau penerangannya.
Syahdu sekali. Indah kan pemandangannya? Angin sorenya, tempatnya juga, walaupun ramai tapi nggak bising. Rawa dan gethek serta tempat tambak ikan, siluetnya, semuanya. Semua yang berpadu disini begitu indah dan menyejukkan mata.
Aku sama temenku sempat ngobrol, semakin hari nanti pasti pengelolaan taman ini semakin berkembang dan maju. Lihat saja nanti kalau sudah terkenal dan banyak kemajuan, semakin ramai, ada lampu-lampu, dan yang lainnya juga. Semoga yang main kesini turut menjaga kebersihan ya. Jangan membuang sampah sembarangan.
Andaikan bisa camping disini. Wah, sudah dekat, syahdu pula. Bisa nggak ya, kira-kira? Hehehe.
Ini beberapa foto yang wajahnya tidak terkondisikan, karena habis gowes (alasan). Pakai sok-sok an foto background langit, tapi ya gitu deh, nggak diedit lagi pula.
Kalau boleh nge-camp disitu, aku gas banter deh.. hehehe.
Sebenarnya nggak rela bangkit dari nyantai di pinggir taman melihat rawa, tapi perjalanan gowes kami masih lumayan panjang karena harus mengelilingi rawa ini dan waktu sudah hampir maghrib. Jadi, mari melanjutkan gowes lagi.
Selain banyak orang yang mancing, menurut informasi temanku yang asli orang sini, kalau sore sampai malam di pinggiran rawa memang menjadi tempat nongkrong anak-anak muda. Jangan salah, disini banyak sekali warung-warung kecil dan bahkan sudah ada kafe-kafe sederhana juga di sepanjang pinggiran mengelilingi rawa. Malah dulu sebelum musim gowes, yang meramaikan jalanan rawa dalah anak-anak muda dengan motornya. Tapi sekarang jadi destinasi para penyepeda sepeda onthel juga.
Rowo Jombor setelah bertahun-tahun, ternyata membuatku ingin mengunjunginya lagi nanti. See you soon, Rowo Jombor..
Note :
- Lokasi : Rowo Jombor / Pemancingan Jimbung
- Alamat : Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
0 comments