Surga Masa TK-Ku
Agustus 06, 2021Tanpa mereka, mungkin masa TK-ku tidak akan seberwarna itu dan bisa dikenang begitu indah dan merindukan di masa sekarang. Mbah X dan Mbah Y.
Kemarin, sepulang dari vaksin bersama adikku, naik motor, aku melihat seorang nenek yang berjalan sendirian. Begitu aku tahu kalau beliau adalah Mbah X yang menjual jajanan dan mainan di jaman aku TK dulu, aku langsung meminta adikku putar balik. Aku mengajaknya bareng. Nggak papalah triceng, Aku tidak tega melihat Mbah X jalan sendirian. Kok bisa nggak ada yang ngantar?
"Mbah, kok jalan?"
"Iya, ini," beliau membawa snack yang sama dengan yang kudapat tadi. Snack dari vaksin tadi.
"Tadi berangkat bareng siapa, Mbah?"
"Tadi bareng sama Mbak anu, tapi pulangnya dia bawa bapaknya, jadi saya jalan,"
Ah.. sedih sekali rasanya. Walaupun lokasi vaksin dengan area rumah kita masih satu desa, tapi jaraknya lumayan. Dipisahkan oleh bentangan persawahan. Sekitar lima menit naik motor. Tapi kalau jalan kaki.... di jalan sawah yang panjang, sendirian, siang-siang..
Ah..
Kemudian aku memboncengkan Mbah X dan adikku yang dia duduk di paling belakang. Ah, Mbah, senang bisa membantu sedikit seperti ini. Senang sekali dan lega rasanya. Betapa dulu masa TK-ku akan sangat hambar tanpa kehadiranmu, Mbah. Pasti aku tidak akan mengenal permen payung, coklat chocho, es lilin, es gabus, terjun payung, kotak hadiah, permen karet yosan, ciki yang harganya seratus perak, mainan, semuanya. Sampai pecel, gendar, jamu. Dan pulang sekolah pun, saat kita main, kita ke rumah Mbah, mampir jajan.
Sehat-sehat terus ya, Mbah?
0 comments