Liburan Chill di Pantai Drini, Gunung Kidul

September 03, 2020

Seminggu yang lalu baru dari pelesir 6 pantai, sekarang ke pantai lagi pas di hari Minggu. Ya, akhirnya aku malah hanya pindah tempat tidur dari kasur ke pasir.

Liburan chill dimulai!

Chill out!

 

 

Awalnya diajak kakakku (yang dari luar kota) untuk ke pantai lagi. Kalau untuk yang friendly buat keluarga dan anak-anak ya ke Drini menurutku. Pantainya luas dan panjang. Ada yang cetek juga, banyak permainan dan jembatan-jembatannya. Lebih variatif.

Pelesir sebelumnya : ke 6 pantai dalam satu hari.

Kita berangkat pukul 06.00 pagi dari rumah, sampai di Drini sekitar jam 07.30 WIB. Dan Drini sudah agak banyak orang, walaupun belum begitu ramai. Kendaraan yang terparkir sudah ada beberapa sebelum mobil kami datang. Wah, berangkat jam berapa ya mereka? 

Ombak juga masih lumayan tinggi, sampai-sampai tikar payung yang kita sewa terkena ombak. Jadilah melipir ke agak belakang, biar lebih aman. Maklum, masih pagi, jadi ombaknya masih sampai kesini.

 


Sampai di lokasi, setelah menyewa tempat duduk, harga sewanya Rp 30.000/tikar payung, anak-anak langsung seneng banget ketemu air, dikira berenang di kolam renang kali ya, girang banget, yang jagain harus ekstra waspada, karena anak-anak aktif banget dan ombak masih cukup besar, meskipun mereka ada di daerah yang cetek.

Aku foto-foto sebentar, sarapan mie goreng buatan Mamine yang dibawa dari rumah, habis itu main air sebentar sambil jagain krucil-krucil, terus pesen mie rebus dan es teh, dinikmati sambil duduk di tikar.

 

 

My lookbook Pantai Drini : here.

 


 

Setelah kenyang, aku cuma tiduran aja di tikar. Si krucil-krucil ganti dijagain adikku. Rasanya kayak kurang enak badan. Laper tapi kenyang, mager juga, anginnya kenceng pula, jadi tambah dingin. Apalagi pakai celana jeans yang tadi udah sempat basah-basahan, awet deh bekas airnya, awet juga dinginnya. Alhasil ngeringkuk saja. Rebahan, pakai kaca mata hitam. Menikmati pemandangan orang-orang yang lagi bersenang-senang di pantai ini, sedang liburan dan berbahagia. 

Sekali lagi ya.. angin masih kenceng jadi dingin banget, walaupun matahari udah agak naik.

Terpikirkan untuk tidur sahaja. OTW tidur,

 

Sempet bangun dan lihat kakakku masang tenda di belakang tikar. Kemudian aku tidur lagi. Anak-anak main air ditemani adikku. Kakakku dan istrinya di tenda sambil nyetel lagu Surat Untuk Starla dan berbincang-bincang ditemani makanan ringan. Kemudian aku tertidur.

Pas bangun-bangun malah sekeliling tiker udah bersih, pada pindah di tenda. Kalau orang-orang nggak tahu, pasti aku dikira tukang pijet yang lagi numpang rebahan di tiker atau malah anak terlantar yang ketinggalan rombongan. Kasihan sekali.

Setelah aku sadar dari tidur, anak-anak dipanggil untuk segera mandi, karena sudah lumayan terik dan mereka sudah gosong. Tapi namanya anak-anak, jadi ya agak susah diminta udahan dari main air.


 

Ternyata tidur beneran alias bukan cuma rebahan aja di pantai itu enak sekali. Beralaskan tikar di pasir dan angin dari laut. Disinari matahari tapi terhalang payung pantai. Itu nikmat sekali.

 

see you tidur di pantai lagi..




You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Blog Archive